Sosialisasi Pendirian Pesantren Hidayatullah Sekojo oleh Ketua DPW Hidayatullah Sumsel, Ust. Lukman Hakim, didampingi Pewakaf di depan para pengurus Masjid Asy-Syakiril Muwahidin (14/6) |
Sejak awal dekade 90-an, Pesantren Hidayatullah Palembang, begitu santri menyebutnya, mulai berdiri. Faktanya, kampus pesantren yang berpusat di Balikpapan, Kalimantan Timur ini bukan berada di wilayah administratif Kota Palembang namun berada di wilayah Kabupaten Banyuasin.
Dan kini, Pesantren Hidayatullah -yang kini sudah berubah menjadi ormas- menyebar di 8 titik kabupaten/kota di Sumatera Selatan, termasuk di dalamnya kota Palembang.
Pada mulanya, kegiatan yang dilaksanakan oleh Hidayatullah Palembang, masih berupa pengajian rutin bulanan di 14 masjid di beberapa kecamatan di Palembang. Selanjutnya, mendapatkan rumah dengan status pinjam pakai di Plaju yang digunakan untuk kegiatan Majelis Qur'an Hidayatullah, berupa pemberantasan baca tulis al-Quran, tahsin, dan layanan dakwah sejenis.
Alhamdulillah, pada pertengahan tahun 2021, Hidayatullah mendapatkan wakaf tanah di tengah kota Palembang, tepatnya di Sekojo seluas 1.600 m².
Keluarga Alm. Nawawi Azim melalui putra/i beliau, yakni Bapak Mursidi, Ibu Nur Hayati, dan Ibu Rohana mewakafkan tanahnya kepada Hidayatullah untuk dikelola dan dijadikan sebagai pusat dakwah, pendidikan, dan sosial.
Sosialisasi DPW Hidayatullah Sumsel dengan warga sekitar lahan wakaf Sekojo (10/6) |
Saat ini, sudah dilakukan sosialisasi kepada warga sekitar/tetangga di sekitar lahan, aparat pemerintahan, dan pengurus masjid.
Tidak lama lagi, pembangunan Pesantren Hidayatullah Sekojo yang notabene merupakan (bakal) Kampus Hidayatullah Pertama di Palembang, akan segera dimulai.
Secara organisatoris, bakal Kampus Hidayatullah ini berada di bawah DPD Hidayatullah Palembang, yang diketuai oleh Dinul Haq H. Damanhuri, Muhammad Sholihin (Bendahara), dan Rizal (Sekretaris).