Bandung (hidayatullahsumsel.com) --- Hidayatullah Sumsel mengikuti Bimbingan Teknis (Bimtek) Bantuan Inkubasi Bisnis Pesantren Angkatan ke-3 yang diadakan oleh Direktorat Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren Kementerian Agama RI di Grand Asrilia Hotel, Jl. Pelajar Pejuang 45 No.123, Turangga, Kec. Lengkong, Kota Bandung, Jawa Barat (24-26/11/2022).
Sebagaimana diketahui, Bantuan Inkubasi Bisnis Pesantren merupakan bagian dari Program Kemandirian Pesantren yang digagas kementerian Agama RI. Program ini telah dilaksanakan secara berkelanjutan sejak 2020. Tahun ini setidaknya 500 kuota bantuan siap disalurkan guna menstimulasi pertumbuhan aktivitas usaha yang dijalankan pesantren. Salah satu di antaranya, Pesantren Hidayatullah, Kampus Madya Hidayatullah Banyuasin, yang berencana akan menggunakan bantuan Inkubasi bisnis Pesantren ini untuk mengembangkan usaha ritel, yang akan diberi nama Hidayatullah Mart (HiMart).
Bimbingan Teknis (Bimtek) Bantuan Inkubasi Bisnis Pesantren Angkatan ke-3 diikuti oleh 184 pondok pesantren. Mereka berasal dari Jawa Barat, Banten, DKI Jakarta, dan kawasan Pulau Sumatera. Adapun Pesantren Hidayatullah (kampus Madya Hidayatullah Sumsel) dalam Bimtek ini diwakili Kadep Ekonomi - Aset DPW Hidayatullah Sumsel, Kosim. Bimtek tersebut berlangsung selama 3 (tiga) hari dari tanggal 24 hingga 26 November 2022.
Dilansir dari situs Kementerian Agama RI, Sekjen Kementerian Agama Nizar Ali yang membuka Bimtek ini menyampaikan bahwa negara menaruh harapan besar kepada Pesantren. Sesuai amanat UU No. 18 tahun 2019 tentang Pesantren, lembaga pendidikan ini mengemban fungsi pendidikan, dakwah, dan pengabdian masyarakat.
Negara, kata Nizar, berkomitmen memberikan afirmasi kepada pesantren untuk mencapai fungsinya. Salah satu strateginya, melalui program kemandirian pesantren. Harapannya, pesantren dapat menghasilkan Sumber Daya Manusia yang unggul dalam bidang agama, keterampilan kerja, dan kewirausahaan, sehingga bisa menjadi Community Economic Hub di lingkungannya.
“Kita tidak hanya sekedar memberikan bantuan, tapi kita ikut mendampingi pesantren untuk turut meningkatkan pengelolaan dan perkembangan bisnis ekonomi di pesantren. Jadi kita juga lakukan pendampingan," jelas Nizar di Bandung, Kamis (24/11/2022)
"Harapannya, pada tahun 2024 bisa tercipta 3500 Badan Usaha Milik Pesantren (BUMPes) dalam upaya memajukan ekonomi pesantren,” sambungnya.
Kepala Subdirektorat Pendidikan Pesantren, Basnang Said, menambahkan, bimtek diikuti pesantren yang telah melalui berbagai proses tahapan dan seleksi. Mereka akan menerima dana bantuan inkubasi bisnis.
“Bimtek dilaksanakan di tiga kota, Jakarta, Semarang, dan Bandung dengan tiga gelombang dan tujuh angkatan dengan total 500 pesantren. Harapannya, pesantren bisa mengikuti setiap tahapan pencairan dana bantuan yang nantinya akan dijelaskan oleh Tim Ahli Kemandirian Pesantren,” terang Basnang Said.
Pesantren juga diingatkan untuk mengelola bantuan dengan baik dan melakukan pelaporan atas penggunaan dana bantuan. Hal ini tentu menjadi acuan bagi penyelenggaran Program Kemandirian Pesantren pada tahun berikutnya. *|•