Acara dimulai dengan pembacaan Kitab Suci Alquran dan sambutan dari Ketua Yayasan Pondok Pesantren Hidayatullah Sumsel, Ustadz Sriyono, S.Pd. Beliau menyampaikan tentang ciri khas pendidikan di Hidayatullah
"Program arusutama dari Pesantren Hidayatullah adalah Pendidikan Integral Berbasis Tauhid (PIBT), pendidikan yang mengintegrasikan antara sekolah, keasramaaan (mewakili orang tua dan ditangani oleh Kepengasuhan), dan masyarakat (yang diwakili oleh warga pesantren)," kata Ustadz Sriyono, S.Pd, Ketua YPPH Sumsel.
Selanjutnya, acara dilanjutkan dengan materi pembinaan yang disampaikan oleh Ustadz Lukman Hakim, M.H.I., dan Ustadz Djoko Mustafa, S.Sos.I, yang merupakan Ketua dan anggota Pembina dari Yayasan Pondok Pesantren Hidayatullah Sumsel. Materi pembinaan mengangkat tema "Ramadhan: Membentuk Pribadi Berintegritas" yang berfokus pada pentingnya menjaga integritas dalam menjalani kehidupan sehari-hari, baik dalam beribadah maupun dalam berinteraksi dengan sesama manusia dan lingkungan sekitar
"Ada 4 hal yang menjadi bagian dari membangun integritas secara personal. Yang pertama, perjanjian (muahadah), orang yang memenuhi janjinya termasuk orang yang berintegritas. Kedua, Kesungguhan (mujahadah), siapa yang sungguh-sungguh di jalan kami akan kami tunjukkan jalan-jalan kami. Ketiga, perasaan mendapatkan pengawasan (muraqabah), kita bekerja bukan karena manusia atau atasan tapi karena Allah, dan harus selalu merasa bahwa Allah selalu mengawasinya. Dan keempat, kita terbiasa introspeksi diri (muhasabah), orang yang jarang introspeksi diri selalu merasa paling benar dan sulit menerima masukan, dan yang terakhir muaqobah, memberi sanksi jika melakukan kesalahan termasuk kepada diri sendiri," kata Ustadz Lukman Hakim, Ketua Pembina YPPH Sumsel.
"Metode pembelajaran lebih penting dari materi, namun guru lebih penting dari metode, dan ruh dari guru, jauh lebih penting dari metode dan materi. Integritas, satunya perkataan dengan perbuatan. Dan itulah definisi iman, membenarkan di dalam hati, mengucapkan dengan lisan, dan mengerjakan dengan seluruh tubuh kita. Yang perlu diperhatikan dari membangun integritas adalah dari diri sendiri. Pertama, kedisiplinan. Kedua, keikhlasan. Puncak dari agama kita, yaitu ihsan," ujar Ustadz Djoko Mustafa.
Acara pembinaan ini kemudian dilanjutkan dengan buka puasa bersama, yang menjadi momen spesial dalam mempererat tali silaturahim antara para guru dan pegawai Yayasan Pondok Pesantren Hidayatullah Sumsel. Suasana penuh kebersamaan terasa saat para peserta saling berbincang, berbagi cerita, dan saling menguatkan dalam menjalani ibadah puasa di bulan Ramadhan.
Ketua Yayasan Pondok Pesantren Hidayatullah Sumsel, Ustadz Sriyono, S.Pd, mengungkapkan kebahagiaannya atas antusiasme dan partisipasi para guru dan pegawai dalam acara tersebut. Beliau juga mengapresiasi pemateri yang telah memberikan wawasan dan pandangan yang sangat berharga dalam membentuk pribadi yang berintegritas.
"Kita harus menjadikan bulan Ramadhan sebagai momentum untuk meningkatkan integritas pribadi kita. Dengan menjaga kejujuran, tanggung jawab, dan kesetiaan dalam menjalani nilai-nilai agama, kita dapat menjadi teladan bagi peserta didik kita dan masyarakat sekitar," ujar Ustadz Sriyono.
Acara pembinaan guru dan pegawai Yayasan Pondok Pesantren Hidayatullah Sumsel ini diakhiri dengan buka puasa bersama agar momentum Ramadhan tahun ini dapat menjadi bekal yang berharga dalam membentuk pribadi yang berintegritas, baik sebagai pendidik maupun sebagai individu yang bertanggung jawab dalam mengemban amanah. *|•