Ketua Departemen Komunikasi dan Penyiaran DPP Hidayatullah, Ustadz Shohibul Anwar, M.H.I, berkenan membuka Daurah Muallim — Muallimat, Grand MBA, dan Metode Al-Hidayah |
Banyuasin, HidayatullahSumsel.com — DPW Hidayatullah Sumatera Selatan sukses menyelenggarakan Daurah Muallim dan Muallimat, Grand MBA, dan Metode Al-Hidayah di Kampus Madya Hidayatullah Sumsel pada 10-12 Oktober 2024. Acara ini diikuti oleh 75 peserta yang terdiri dari para guru madrasah dari lingkungan Pesantren Hidayatullah Sumsel dan utusan sekolah dari DPD Hidayatullah Musi Rawas serta DPW Hidayatullah Bangka Belitung.
Daurah ini menghadirkan instruktur berkompeten dari PosDai Pusat dan Grand MBA, yakni Ustadz Muhdi Muhammad, S.Sos.I, Ustadz Agung Tranajaya, Lc, M.Si, dan Ustadz Abdul Muin, M.Pd. Peserta yang hadir meliputi para muallim dari DPW Hidayatullah Sumsel, Muallimat dari PW Mushida Sumsel sekolah di lingkungan Kampus Madya Hidayatullah Sumsel seperti guru-guru dari RA Yaa Bunayya, MI Mardhatillah, MTs Mardhatillah, dan MA Mardhatillah. Sekolah yang ada di DPD Hidayatullah Musi Rawas serta DPW Hidayatullah Babel.
Acara dibuka secara resmi oleh Ustadz Shohibul Anwar, M.H.I, Ketua Departemen Komunikasi dan Penyiaran DPP Hidayatullah. Dalam sambutannya, beliau menyoroti kondisi umat Islam di Indonesia yang masih menghadapi tantangan besar terkait pemahaman agama.
"Fakta yang kita hadapi saat ini sungguh memprihatinkan. Ada sekitar 150 juta Muslim di Indonesia yang belum bisa membaca Al-Quran. Bahkan, hanya 38% dari populasi Muslim di negeri ini yang menjalankan shalat secara konsisten. Itulah sebabnya, Grand MBA (Gerakan Dakwah Mengajar Belajar Alquran) hadir sebagai salah satu solusi strategis. Grand MBA bukan sekadar program pendidikan biasa, tetapi sebuah gerakan untuk membangun negeri ini melalui pencerahan Alquran, " ujar Ustadz Shohibul Anwar.
"Dengan Grand MBA, kita berharap bisa mencetak generasi yang tidak hanya mampu membaca dan menghafal Al-Quran, tetapi juga memahami dan mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari. Kita ingin menghadirkan Islam yang rahmatan lil 'alamin, yang membawa keberkahan bagi seluruh umat manusia. Mari kita bersama-sama bangkit untuk membangun peradaban yang berlandaskan nilai-nilai Alquran," tambahnya.
Beliau juga menekankan pentingnya Grand MBA sebagai solusi untuk mengatasi masalah tersebut, dengan konsep "Membangun Negeri dengan Pencerahan melalui Al-Quran." Program ini diharapkan dapat memberikan pencerahan dan pemahaman yang lebih mendalam tentang ajaran Islam melalui pendekatan pendidikan yang sistematis dan berbasis pengajaran dan pembelajaran Alquran dengan metode Al-Hidayah.
Daurah ini bertujuan untuk memperkuat kapasitas dan kompetensi para pendidik dalam menyampaikan ilmu Al-Quran dan ajaran Islam dengan metode yang lebih efektif dan relevan. Dengan adanya program seperti ini, diharapkan para muallim dan muallimat mampu mencetak generasi yang lebih baik dalam memahami, mengamalkan, dan menyebarkan nilai-nilai Al-Quran di tengah masyarakat.
Antusiasme peserta terlihat dari partisipasi aktif dalam diskusi dan sesi tanya jawab dengan para instruktur. Acara ini bukan hanya menjadi ajang pembelajaran, tetapi juga sarana untuk mempererat silaturahim di antara para pendidik dari berbagai daerah.
Pada penutupan Daurah Muallim dan Muallimat, Grand MBA, dan Metode Al-Hidayah pada tanggal 12 Oktober 2024 yang ditutup oleh Ketua DPW Hidayatullah Sumsel, Ustadz Lukman Hakim, M.H.I., menghasilkan komitmen berupa pendirian 40 Rumah Quran Hidayatullah (RQH)/Majelis Quran Hidayatullah (MQH) di wilayah Sumatera Selatan dan Bangka Tengah, Provinsi Babel, insya Allah. (Kosim)