Isra' Mi'raj dalam Perspektif Sains: Menembus Dimensi Ruang dan Waktu

 
HidayatullahSumsel.com -Peristiwa Isra' Mi'raj merupakan salah satu mukjizat terbesar dalam Islam yang menggambarkan perjalanan Nabi Muhammad SAW dalam satu malam dari Masjidil Haram di Mekah ke Masjidil Aqsha di Yerusalem (Isra'), kemudian dilanjutkan dengan perjalanan menembus tujuh lapis langit hingga mencapai Sidratul Muntaha (Mi'raj). Peristiwa ini tidak hanya memiliki makna spiritual yang mendalam, tetapi juga menimbulkan pertanyaan menarik ketika ditinjau dari perspektif sains modern.

Dimensi Ruang dan Waktu

Menurut Profesor Riset Astronomi-Astrofisika dari BRIN, Thomas Djamaluddin, Isra' Mi'raj dapat dipahami sebagai perjalanan yang melampaui dimensi ruang dan waktu yang kita kenal. Manusia hidup dalam batasan ruang (jarak) dan waktu (masa lalu, sekarang, masa depan). Perjalanan Nabi Muhammad SAW dalam Isra' Mi'raj menunjukkan bahwa beliau keluar dari batasan tersebut, memasuki dimensi yang berbeda di mana konsep ruang dan waktu tidak lagi berlaku seperti biasanya.1)

Kecepatan Cahaya dan Relativitas Waktu

Dalam fisika modern, teori relativitas Einstein menyatakan bahwa tidak ada objek bermassa yang dapat mencapai atau melebihi kecepatan cahaya (sekitar 299.792 km/detik). Namun, dalam konteks Isra' Mi'raj, perjalanan Nabi Muhammad SAW yang sangat cepat dan melintasi jarak yang luar biasa dalam waktu singkat menunjukkan kemungkinan adanya fenomena yang melampaui pemahaman fisika konvensional. Beberapa ilmuwan Muslim mengaitkan peristiwa ini dengan konsep dilatasi waktu, di mana waktu dapat berjalan lebih lambat atau lebih cepat tergantung pada kecepatan dan gravitasi yang dialami.2)

Hipotesis Multiverse dan Dimensi Lain

Beberapa teori fisika modern, seperti teori string dan hipotesis multiverse, menyatakan adanya dimensi lain selain yang kita kenal. Dalam konteks Isra' Mi'raj, perjalanan Nabi Muhammad SAW melalui tujuh lapis langit dapat diinterpretasikan sebagai penjelajahan melalui berbagai dimensi atau alam semesta paralel. Hal ini sejalan dengan konsep bahwa alam semesta kita mungkin hanya salah satu dari banyak alam semesta yang ada.2)

Kesimpulan

Peristiwa Isra' Mi'raj melampaui batasan logika dan pemahaman sains modern. Meskipun beberapa konsep dalam fisika dapat memberikan analogi atau pendekatan untuk memahami peristiwa ini, pada akhirnya Isra' Mi'raj tetap merupakan mukjizat yang menunjukkan kebesaran Allah SWT dan berada di luar jangkauan penjelasan ilmiah sepenuhnya.*| Kosim

_______________________

Referensi

1)  Djamaluddin, T. (2022). Peristiwa Isra Mi'raj dari Tinjauan Sains, Begini Kata Pakar Astronomi. Diakses dari https://www.detik.com/edu/detikpedia/d-5961251/peristiwa-isra-miraj-dari-tinjauan-sains-begini-kata-pakar-astronomi
2) Ahsan, M. A. Y. (2025). Isra’ Mi’raj dalam Perspektif Fisika Modern. Diakses dari https://ibtimes.id/isra-miraj-dalam-perspektif-fisika-modern/

Posting Komentar

Silakan memberikan komentar.
Untuk menghindari adanya spam, mohon maaf, komentar akan kami moderasi terlebih dahulu sebelum ditayangkan.

Terima kasih.